infosepakbola24jam - Simon McMenemy adalah sosok pelatih yang pernah begitu dekat dengan sepak bola Indonesia. Namanya harum setelah membawa Bhayangkara FC meraih gelar juara Liga 1 2017, prestasi yang turut mengantarnya menyabet gelar Pelatih Terbaik pada musim tersebut.
Baca Juga : Mohamed Salah Kena Semprot Usai 'Menghilang' di Community Shield: Mainnya Buruk Banget!
Selain Bhayangkara, pelatih asal Skotlandia ini juga pernah menangani klub seperti Mitra Kukar dan Pelita Bandung Raya.
Puncak kariernya di Indonesia terjadi pada 2019, saat PSSI mempercayakan posisi pelatih kepala Timnas Indonesia kepadanya. Dalam periode Januari hingga November tahun tersebut, Simon memimpin skuad Garuda dalam tujuh laga dengan catatan dua kemenangan dan lima kekalahan.
Meski masa tugasnya terbilang singkat, pengalaman itu meninggalkan cerita tak terlupakan baginya.
Baru-baru ini, lewat kanal YouTube GOAT milik Greg Nwokolo, Simon membagikan kembali kisah awal perjalanannya di Timnas Indonesia.
Salah satunya adalah momen hari pertama bekerja yang ternyata diwarnai insiden tak biasa: kantor PSSI digerebek Satgas Anti-Mafia Bola. Cerita ini menjadi salah satu episode paling unik dan dramatis dalam perjalanan kariernya di Tanah Air.
Hari Pertama yang Penuh Kejutan
Simon McMenemy datang ke kantor PSSI pada hari pertamanya dengan penuh semangat. Ia mengenakan pakaian olahraga baru, membawa ransel, dan bahkan membawakan 24 donat untuk dibagikan kepada staf. Namun, pemandangan yang ia dapati jauh dari ekspektasi.
"Hari pertama bekerja, aku datang ke kantor dengan pakaian olahraga baru, ransel, 24 donat di tanganku untuk dibagikan kepada semua stafku," ungkapnya.
Ia mengaku sempat melihat kru kamera di luar kantor, namun mengira hal itu berkaitan dengan jabatannya sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Tak disangka, seseorang menghampirinya dan memberi tahu bahwa kantor PSSI baru saja digerebek Satgas Anti-Mafia Bola.
Semua laptop dan telepon diambil, dan para pegawai harus tetap berada di meja mereka hingga dini hari. “Dan itu adalah hari pertamaku sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia,” kenang Simon.
Sepi di Kantor dan Pejabat yang Direkrut Masuk Penjara
Situasi semakin janggal ketika Simon masuk ke kantornya dan mendapati ruangan benar-benar sepi. Tidak ada satu pun staf yang berada di tempat.
“Jadi aku berjalan ke kantor, tidak ada satu orang pun di sana. Aku duduk sampai jam 9 pagi sampai jam 1 siang. Karena tidak seorang pun yang memiliki telepon untuk berbicara dan memberitahuku,” ceritanya.
Yang lebih mengejutkan, pejabat PSSI yang merekrut Simon justru masuk penjara pada hari yang sama. Meski menghadapi awal yang begitu pelik, Simon memilih untuk tidak menyalahkan siapa pun. Baginya, itu adalah bagian dari tanggung jawab sebagai pelatih.
"Ini adalah hal-hal yang tidak dimengerti orang lain... Kamu harus mengambil tanggung jawab itu sebagai seorang pelatih karena itu tidak ada hubungannya denganku," tegas Simon.
Disadur dari Bola.com: Choki Sihotang, 14 Agustus 2025
0 Komentar