infosepakbola24jam - Pada Januari 2025, publik sepak bola Indonesia dikejutkan oleh keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong dari jabatan pelatih Timnas Indonesia. Enam bulan berselang, pelatih asal Korea Selatan itu mengaku masih belum mengetahui alasan di balik pemecatan tersebut.
Baca Juga : Resmi, Alvaro Morata Dipinjamkan AC Milan ke Como 1907
Shin Tae-yong dianggap sebagai sosok penting dalam kemajuan Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Selama lima tahun membesut Skuad Garuda, ia berhasil membentuk generasi pemain yang solid, termasuk Rizky Ridho dan kawan-kawan.
Namun, kebersamaan itu harus berakhir pada Januari 2025. Keputusan tersebut diambil ketika Shin masih memimpin tim di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, terlepas dari hasil yang diraih di Piala AFF 2024.
"Tidak ada (informasi kenapa dipecat). Harusnya jangan tanya itu ke saya. Kamu tahu sendiri," ujar Shin Tae-yong dalam perbincangan dengan Jeong Seok Seo, penerjemahnya di Timnas Indonesia, melalui siniar di kanal YouTube JekPot.
Tidak Ada Masalah di Ruang Ganti
Sejak pemecatan itu, banyak spekulasi bermunculan. Salah satunya mengaitkan keputusan PSSI dengan kegagalan Timnas Indonesia melaju dari fase grup Piala AFF 2024. Saat itu, Shin banyak menurunkan pemain muda dengan pengalaman terbatas.
Menurutnya, keputusan tersebut diambil berdasarkan kesepakatan dengan Ketua PSSI Erick Thohir. Bahkan, mereka juga telah menentukan target khusus untuk turnamen tersebut.
Shin menegaskan bahwa pemecatan itu bukan karena adanya masalah internal di ruang ganti. Meski terdapat kendala bahasa, komunikasi dengan pemain tetap berjalan baik berkat bantuan penerjemah.
"Tidak ada sama sekali, ya sebagaimana kamu tahu. Saya diajak ketemu jam 09.30. Terus dikasih surat pembatalan kontrak pelatih. Saya mikir, apa ini?," ungkap Shin Tae-yong.
Sumpah Tidak Ada Konflik
Isu panas soal masalah di ruang ganti mencuat usai Timnas Indonesia kalah saat bertandang ke markas China dan Bahrain, di mana Garuda gagal meraih poin penuh. Namun, Shin menegaskan sambil bersumpah bahwa hal itu tidak benar.
"Soal itu, kalau memang ada masalah, saya terima diberhentikan. Tapi, sampai detik saya diberhentikan, enggak ada masalah sama sekali. Serius, saya bersumpah. Saya bersumpah, meski diancam dibunuh," tegasnya.
"Waktu ke Bahrain tidak ada masalah. Waktu di China juga. Tidak ada masalah sama sekali. Tapi, saya pun bingung kenapa bisa ada rumor itu. Saya juga merasa aneh. Pemain naturalisasi tidak pernah komplain urusan komunikasi ke kami karena komunikasi kami lancar," tambahnya.
0 Komentar