AC Milan Era Allegri: Selamat Tinggal Theo, Selamat Datang Modric

 


infosepakbola24jam - Musim panas 2025 bakal jadi titik balik besar bagi AC Milan. Penunjukan kembali Massimiliano Allegri sebagai pelatih menandai dimulainya era baru. Gaya khas Allegri yang pragmatis dipastikan membawa warna berbeda dalam permainan Rossoneri.

Baca Juga : Klasemen Akhir Bundesliga 2024/2025: Bayern Munchen Juara, Dortmund dan Frankfurt Raih Tiket Liga Champions

Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Allegri tengah menyusun ulang kerangka tim secara menyeluruh. Beberapa pemain tetap dipertahankan, tapi banyak juga yang akan dilepas. Ini bukan sekadar perombakan nama, melainkan restrukturisasi arah permainan.

Yang paling mengejutkan tentu saja nasib Theo Hernandez. Bek kiri andalan Milan itu kabarnya tak masuk dalam rencana Allegri. Sebagai gantinya, bek muda Davide Bartesaghi disiapkan untuk mengambil alih peran tersebut.

Benteng Pertahanan, Pilar di Tengah Perubahan

Meski sejumlah pemain siap pergi, Mike Maignan masih masuk dalam rencana utama Allegri. Kiper asal Prancis itu akan dibujuk untuk memperpanjang kontraknya. Stabilitas di bawah mistar menjadi pondasi utama bagi Allegri dalam membangun tim.

Di lini belakang, Matteo Gabbia dan Strahinja Pavlovic akan jadi duet utama. Keduanya dinilai punya keseimbangan antara fisik dan kecerdasan posisi. Di sisi kanan, Alexis Saelemaekers berpotensi dipasang sebagai bek sayap dalam peran baru.

Langkah ini mencerminkan filosofi khas Allegri: bangun dari belakang. Ia lebih suka menyusun tembok pertahanan dahulu sebelum memikirkan kreativitas serangan. Pendekatan ini sukses ia terapkan saat membawa Juventus mendominasi Serie A.

Tengah yang Berkelas, Wajah Baru di Jantung Permainan

Lini tengah menjadi sektor paling menarik dalam proyek baru Allegri. Youssouf Fofana jadi satu-satunya nama dari musim lalu yang dipertahankan. Ia bakal ditemani oleh dua nama besar: Luka Modric dan Granit Xhaka.

Mendatangkan Modric jelas bukan urusan murah. Gajinya diperkirakan mencapai €3,5 juta per tahun (sekitar Rp65 miliar) meski angka ini jauh di bawah pendapatannya di Real Madrid. Sementara itu, Xhaka bisa membawa kekuatan fisik dan kepemimpinan.

Sektor ini akan menjadi pusat keseimbangan permainan Milan. Allegri ingin kombinasi kekuatan dan pengalaman di lini tengah agar timnya bisa mengontrol tempo permainan. Jika berhasil, Milan akan punya jantung tim yang sangat solid.

Trio Serang Tak Tersentuh, Vlahovic Jadi Target

Berbeda dengan lini belakang dan tengah, sektor depan kemungkinan besar tetap dipertahankan. Christian Pulisic, Santiago Gimenez, dan Rafael Leao masih menjadi andalan utama. Ketiganya dianggap sudah klop dalam sistem serangan Milan.

Meski begitu, Allegri masih mengincar tambahan tenaga di depan. Nama Dusan Vlahovic mencuat sebagai target utama. Kehadiran striker asal Serbia itu diharapkan bisa menambah daya dobrak di kotak penalti lawan.

Dengan kedatangan Vlahovic, lini depan Milan bisa semakin berbahaya. Kombinasi kecepatan, teknik, dan ketajaman akan jadi kekuatan utama Rossoneri musim depan. Namun, tentu Milan harus bersaing dengan klub lain untuk mendapatkannya.

Selamat Tinggal Theo, Logika di Atas Emosi

Keputusan mengejutkan untuk melepas Theo Hernandez tentu memancing reaksi beragam. Sejak bergabung dari Real Madrid, Theo menjadi simbol kekuatan Milan di sisi kiri. Namun, Allegri tampaknya lebih mengedepankan fungsi ketimbang popularitas.

Ada banyak alasan di balik keputusan ini. Selain kemungkinan keinginan Theo untuk mencari tantangan baru, faktor finansial juga tak bisa diabaikan. Jika dijual seharga €40 juta (sekitar Rp752 miliar), Milan bisa mendapatkan dana penting untuk belanja pemain.

Bagi para Milanisti, kehilangan Theo adalah luka yang dalam. Namun, inilah wajah sepak bola modern: rasionalitas mendahului rasa. Allegri paham, untuk membangun kembali Milan, ia harus mengambil keputusan sulit.

Proyek Milan Baru

Rencana Allegri masih berada di tahap awal. Namun, arahnya sudah sangat jelas: membentuk tim yang seimbang, realistis, dan kompetitif. Tidak ada ruang bagi pemain yang tidak sesuai dengan filosofi barunya.

Musim 2025/26 akan menjadi ujian besar bagi Milan. Kesetiaan suporter akan diuji saat nama-nama besar hengkang demi proyek jangka panjang. Namun, jika berhasil, ini bisa jadi awal kebangkitan Rossoneri yang sesungguhnya.

Kini kita hanya bisa menunggu apakah semua rencana ini benar-benar terwujud. Yang pasti, AC Milan versi Allegri menjanjikan babak baru yang penuh cerita, kejutan, dan mungkin—gelar juara.

Sumber: La Gazzetta dello Sport, Sempre Milan



Posting Komentar

0 Komentar

AC Milan Era Allegri: Selamat Tinggal Theo, Selamat Datang Modric